Pada saat terjadinya cedera pada olahraga beladiri, banyak yang masih bingung dalam
penanganan cedera. Pengetahuan untuk menangani cedera tidak dimiliki semua anggota perguruan beladiri. Hanya anggota ditingkat tertentu yang umumnya sudah mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk mengatasi cedera. Kebanyakan langsung memberikan balsam ataupun pijatan. Padahal ini merupakan sebuah penangan yang tidak tepat. Penanganan yang tidak tepat akan memperburuk
cedera dan memperlambat proses penyembuhan.
Untuk penanganan pertama, ada beberapa hal yang harus
dilakukan dan ada beberapa hal yang harus dihindari.
Hal-hal yang harus dilakukan
1. Segera istirahatkan Bagian yang terluka untuk
meminimalkan perdarahan dalam dan pembengkakan serta untuk mencegah bertambah
parahnya cedera. Jika merasakan nyeri pada saat bergerak itu berarti tubuh
mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk mengurangi gerakan di bagian tubuh yang
cedera. Kurangi pembebanan tubuh di bagian yang cedera misalkan dengan
menggunakan kruk. Istirahat sendiri minimal 48-72 jam.
2. Kompres dengan menggunakan es/dingin sesegera
mungkin, kompres bisa menggunakan es batu ditumbuk dimasukkan plastik kemudian
dibebat maupun menggunakan ice bag, atau kompres dengan handuk yang
sudah direndam air dingin. Tujuannya adalah mengurangi nyeri dan bengkak pada
fase inflamasi, supaya pembuluh darah yang melebar menjadi lebih menutup.
Aplikasikan 10-15 menit saja. Bila lebih dari 20-30 menit
justru akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Ulangi kompres setelah 30 menit.
Pada 24-72 jam bisa sehari melakukan 6-7 kali kompres es.
3. Gunakan bebat menggunakan perban elastis, atau adhesive
elastic bandage, kinesiotaping dan taping untuk mengurangi
bengkak dan pendarahan. Dibebat jangan terlalu kencang. Lepas bebat pada saaat
akan tidur kecuali kinesiotaping dapat digunakan hingga dua hari.
4. Angkat bagian yang cedera lebih tinggi dari jantung.
Misalnya ketika terkena sprain ankle maka ganjal ankle pada saat
duduk/tidur dengan menggunakan bantal supaya mengurangi pembengkakan.
5. Segera rujuk ke dokter/fisioterapis apabila mencurigai cedera
termasuk parah dan mengganggu aktifitas. Cedera akan mendapatkan pemeriksaan
dan diagnosa, treatment dan program fisioterapi.
Hal-hal yang harus dihindari
1. Menggunakan panas
pada saat penanganan pertama cedera akan meningkatkan pembengkakan karena panas
akan membuat pembuluh darah semakin melebar, seperti pemberian balsam, jahe,
minyak kocok, sauna, berendam di bathub, dan shower panas.
2. Meminum alkohol atau merendam bagian yang cedera dengan
alkohol akan meningkatkan pembengkakan serta memperlambat proses penyembuhan.
3. Berlatih dalam 48-72 jam saat cedera akan memperburuk
kondisi. Seseorang dinyatakan aman bermain kembali setelah dilakukan
pemeriksaan dan diagnosa dari dokter/fisioterapis.
4. Massage (pijatan) pada saat cedera akan meningkatkan
aliran darah sehingga akan membuat semakin bengkak, dan dapat terjadi kerusakan
pada jaringan yang cedera. Misalnya ligamennya terluka lalu diberikan massage
maka luka sobeknya akan semakin melebar dan pada saat kembali ke lapangan
menjadi kendor dan terganggu stabilitasnya sehingga memudahkan terjadinya cedera
ulang.
(Di olah dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar