Tujuan utama pemanasan adalah meningkatkan
temperatur tubuh baik otot maupun tubuh
secara keseluruhan dan untuk peregangan jaringan kolagen agar diperoleh fleksibilitas yang lebih besar. Ini akan mengurangi risiko robeknya otot maupun ligamen, serta membantu untuk mencegah nyeri otot.
Pemanasan terdiri dari pemanasan general dan pemanasan spesifik.
Permanasan general biasanya berupa jogging, berlari santai, latihan/ exercise dan peregangan/ stretching.; Pemanasan spesifik biasanya disesuaikan dengan jenis beladirinya. Misalnya beladiri Taekwondo yang lebih dominan penggunaan tendangan, maka pemanasan pada bagian kaki dilakukan secara khusus.
Setelah pemanasan general perlu diikuti dengan pemanasan spesifik yaitu sesuai dengan jenis beladiri pemain.
Sedangkan pendinginan dapat dilakukan dengan jogging
selama 30 detik sampai 1 menit, diikuti dengan jalan 3 sampai 5 menit. Latihan (training)
perlu dilakukan secara teratur, sistematis dan terprogram.
Endurance training adalah latihan yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot, agar lebih efisien dan
tidak cepat lelah.
Langkah lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan Strength training adalah latihan yang dilakukan dengan tujuan mempersiapkan pemain untuk melakukan usaha-usaha "eksplosif" (misal untuk
menghasilkan pukulan atau tendangan yang sangat keras).
Sedangkan skill training bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pemain dengan melakukan teknik atau jurus beladiri, dari yang paling dasar sampai teknik yang paling tinggi.
Kesehatan jasmani dan rohani juga memegang peranan penting. Kondisi sehat sangat diperlukan agar pemain dapat melakukan
koordinasi gerakan dengan baik serta dengan konsentrasi yang penuh.
Selain itu, mematuhi aturan pertandingan juga mempunyai andil dalam upaya pencegahan cedera
olahraga. Pada pertandingan bela diri (body contact sports), kepatuhan pemain pada aturan pertandingan serta peran wasit yang jeli dan tegas dalam memimpin pertandingan sangatlah
penting.
Faktor tidak memiliki kelainan anatomis maupun antropometri,
misalnya kelainan anatomis tungkai X atau O. Sedangkan kelainan antropometri misalnya tungkai yang tidak sama panjang
dapat memberikan andil dalam cedera olahraga.
Menggunakan peralatan atau pelindung yang memadai juga perlu diperhatikan dengan seksama.
Menggunakan sepatu olahraga yang sesuai atau memakai pelindung kepala atau pelindung tubuh (body protector) pada olahraga beladiri, merupakan salah satu upaya pencegahan cedera.
Dan terakhir adalah melakukan 10 prinsip utama "conditioning",
yaitu pemanasan yang cukup, peningkatan kondisi secara bertahap,
lamanya waktu, intensitas, level kapasitas, kekuatan, motivasi, spesialisasi, relaksasi dan rutinitas.
Diolah dari Jurnal ILARA, Volume I I,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar