Kesemutan

Kesemutan atau istilah bahasa jawanya “Geringgingan” bukanlah suatu hal yang asing. Hampir semua orang pernah merasakannya. Rasanya nggak nyaman, apalagi kalau ada yang mencoba menyentuh bagian yang kesemutan, rasanya tambah menjadi-jadi.  Istilahnya dalam bahasa Inggris Pins and needles, persis menggambarkan apa yang kita rasakan apabila sedang kesemutan. Seperti ada ratusan jarum yang menusuk bagian yang kesemutan.

Kesemutan atau dalam ilmu kedokteran disebut Parestesia, adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan.

Kesemutan terjadi jika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan, misalnya, menekuk kaki terlalu lama, maka syaraf dan aliran darah terganggu. Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan. Kesemutan biasanya bersifat sementara dan terjadi apabila aktivitas kita menciptakan kondisi yang menghambat aliran darah ke salah satu bagian tubuh kita.

Aktivitas seperti berlutut atau jongkok dalam waktu yang lama akan memancing terjadinya kesemutan. Ini karena bagian bawah kaki kita darah tidak leluasa mengaliri bagian bawah kaki kita karena terhambat oleh beban tubuh kita di bagian tersebut. Apabila kita menghentikan aktivitas tersebut maka berangsur-angsur aliran darah menjadi normal kembali dan kesemutanpun jadi hilang.

Dr. Naomi Kleitman, direktur program repair dan plasticity pada National Institure of Neurological Disorders di Bethesda – Maryland, mengatakan bahwa pada saat kesemutan, sepertinya ada syaraf yang mengalami kemacetan sehingga sinyal-sinyal yang seharusnya disampaikan balik ke otak tidak terjadi sebagaimana mestinya. Jaringan syaraf bertindak seperti kabel listrik yang menyebar di seluruh tubuh. Syaraf berfungsi sebagai jalur untuk menyampaikan perintah dari otak  dan begitu juga sebaliknya. Penyempitan yang terjadi menghambat jalannya gula darah dan oksigen, dan “sabotase” ini mengakibatkan sinyal yang seharusnya disampaikan ke otak menyebar tidak karuan ke seluruh jaringan syaraf yang terhambat.


Sumber : 
http://tanyakenapa.staff.ub.ac.id
http://doktersehat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenji Goh

"... Takutlah dengan orang yang hanya MENGUASAI satu jurus"