Setelah diangkat secara resmi sebagai Branch Chief untuk wilayah Jawa
Tengah, Sujoto segera melaksanakan latihan khusus untuk membentuk kader-kader
pelatih. Beberapa senior yang tetap loyal dan memilih bergabung kepadanya
datang dari berbagai daerah khususnya mereka yang mengenal dengan baik pribadi
Sujoto , untuk mengikuti latihan khusus di Semarang .
Usaha untuk tetap bekerja sama dengan gurunya tidak berhasil maka terpaksa Sujoto membentuk wadah dengan nama baru . Maka pada tanggal 25 Januari 1982 ditetapkan berdirinya organisasi perguruan karate baru dengan nama INDONESIA KARATE-DO KYOKUSHINKAIKAN .
Dalam waktu singkat lima propinsi di pulau Jawa sudah terdapat dojo-dojo
Kyokushin dibawah naungan organisasi karate baru ini . Hal ini merupakan modal
utama bagi Sujoto untuk terus berusaha membangun Kyokushin baru. Apa yang
dilihat di Honbu ( Pusat ) , mendorongnya untuk segera membuat
perbaikan-perbaikan didalam latihan .
Ternyata masih banyak yang perlu diserap dari latihan-latihan yang
sempat diikuti selama berada di Tokyo . Hal seperti ini yang didambakan Sujoto
sejak dulu agar latihan-latihan nya mengalami perkembangan .
Sosai Oyama mengatakan : " 1.000 hari latihan baru sebagai
permulaan , setelah 10.000 hari latihan baru mencapai puncaknya " Kalau
ibaratnya ilmu beladiri karate seperti sebuah gunung es yang muncul dipermukaan
laut, maka 1.000 hari pertama kita baru mencapai di permukaan gunung es yang
nampak, sedangkan 2/3 bagian yang ada didasar laut ,baru dapat kita selami
setelah 10.000 hari latihan . Untuk dapat tiba disana selain latihan yang terus
menerus, juga perlu mendapat bimbingan , dorongan , pengarahan yang tepat dari
mereka yang sudah lebih dulu menyelaminya .
Motto Sujoto adalah : " Seribu teori yang bagus tidaklah akan bermanfaat
apabila tidak dilaksanakan " . Kebanyakan orang terlalu banyak
membicarakan teori , memperdebatkannya , dan akhirnya kelelahan untuk berlatih
. Dia hanya berlatih dengan teori, mengingat-ingat dengan pikiran saja.Untuk
memahami karate, tubuh kita yang harus disuruh untuk mengingat-ingat dengan
cara latihan dan latihan.Dengan jalan demikianlah kita akan dibimbing sedikit
demi sedikit ke pemahaman yang lebih dalam.
Oktober 1982, untuk pertama kali diundang selaku Branch Chief menghadiri The 1st South East Asia Karate Tournament di Singapore. Sujoto tidak mengirimkan atlet karena hak untuk mengirim atlet diberi kepada gurunya, namun tidak ada yang hadir .
Sujoto hanya diminta membantu didalam perwasitan . Setelah selesai
turnamen, Sujoto menjalankan latihan beberapa hari di sana dibawah bimbingan
Shihan Ryoichi Matsushima dan Shihan Hiroshi Masuda , dua pelatih Jepang yang
hadir di turnamen .
Maret 1983, Sosai Masutatsu Oyama menghadiri Kejuaraan Karate Sri Lanka
Terbuka di Colombo. Seluruh Branch Chief di wilayah Asia Tenggara diminta hadir
, karena akan diadakan pertemuan sehubungan dengan rencana kunjungan Sosai
Oyama keseluruh perwakilan Kyokushin di Asia Tenggara . Sujoto hadir sedangkan
gurunya tidak .
April 1983, Sosai Mas. Oyama untuk pertama kali mengunjungi Indonesia
dan disambut dengan meriah oleh panitia penyambutan yang diketuai Bondan
Gunawan .
Oleh sebab itu setiap orang yang datang ingin berlatih dengannya selalu
diberi pemahaman demikian agar orang tsb. dapat melangkah lebih jauh didalam
usahanya mencari arti yang sebenarnya dari seni beladiri Kyokushin Karate .
Didalam sumpah dojo dan sebelas motto yang ditulis Sosai Oyama sudah
mencakup pemahaman mengenai segi spiritual Kyokushin yang sangat dalam . Dengan
menghayatinya secara sungguh-sungguh ( bukan hanya terus berteori ) disertai
dengan upaya untuk menjalankan latihan yang dilakukan dengan segenap hati
dimana pikiran dan hati menyatu didalam latihannya ( masuk kedalam suasana Zen
), maka orang tsb. akan dituntun setapak demi setapak melangkah di Jalan Budo
Kyokushin Karate.
Selama berada di Jakarta melakukan latihan beberapa kali dan juga
melakukan kunjungan kehormatan ke alm. Bapak Adam Malik , alm. Jenderal TNI
(Purn) Widodo, FORKI Pusat dan KONI Pusat . Dihadapan Ketua PB.FORKI ( Brigjen.
Subhan Djajaatmaja ) dan Ketua KONI Pusat ( Sultan Hamengku Buwono IX ) ,
Sosai Mas. Oyama memberikan pernyataan resmi , bahwa Sujoto adalah pimpinan
Kyokushin di Indonesia .
Sekembali dari KONI, sorenya rapat intern di kantor
Bondan Gunawan yang diikuti oleh utusan - utusan dari seluruh Pengurus Daerah
yang hadir di Jakarta . Sosai Oyama merasa kagum dengan penggemar Kyokushin
yang demikian banyak dan tersebar di wilayah yang begitu luas . Secara spontan
Sosai Oyama memberikan do-gi buatan Honbu kepada seluruh Pelatih yang hadir
yang akan dikirim kemudian .
Sumber : http://www.kyokushin-indonesia.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar