Kesemutan atau dalam ilmu kedokteran disebut Parestesia,
adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari
dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di
suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia
itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi
kesemutan.
Kesemutan terjadi jika syaraf dan pembuluh
darah mengalami tekanan, misalnya, menekuk kaki
terlalu lama, maka syaraf dan aliran darah terganggu. Umumnya kesemutan akan
mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan. Kesemutan biasanya
bersifat sementara dan terjadi apabila aktivitas kita menciptakan kondisi yang
menghambat aliran darah ke salah satu bagian tubuh kita.
Aktivitas seperti berlutut atau jongkok
dalam waktu yang lama akan memancing terjadinya kesemutan. Ini karena bagian
bawah kaki kita darah tidak leluasa mengaliri bagian bawah kaki kita karena
terhambat oleh beban tubuh kita di bagian tersebut. Apabila kita menghentikan
aktivitas tersebut maka berangsur-angsur aliran darah menjadi normal kembali
dan kesemutanpun jadi hilang.
Dr. Naomi Kleitman, direktur program repair
dan plasticity pada National Institure of Neurological Disorders di Bethesda –
Maryland, mengatakan bahwa pada saat kesemutan, sepertinya ada syaraf yang
mengalami kemacetan sehingga sinyal-sinyal yang seharusnya disampaikan balik ke
otak tidak terjadi sebagaimana mestinya. Jaringan syaraf bertindak seperti
kabel listrik yang menyebar di seluruh tubuh. Syaraf berfungsi sebagai jalur
untuk menyampaikan perintah dari otak dan
begitu juga sebaliknya. Penyempitan yang terjadi menghambat jalannya gula darah
dan oksigen, dan “sabotase” ini mengakibatkan sinyal yang seharusnya
disampaikan ke otak menyebar tidak karuan ke seluruh jaringan syaraf yang terhambat.
Sumber :
http://tanyakenapa.staff.ub.ac.id
http://doktersehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar